Jakarta, 6 Juni 2022 – Pergeseran pemenuhankebutuhan pangan masyarakat global yang lebihmengedepankan pada produk yang aman danmenyehatkan berdampak positif pada tingginyapermintaan produk pangan yang berbasis daging putih, salah satunya ikan Tilapia (nila). Organisasi Pangan Dunia (FAO) juga melihat adanya tren peningkatan konsumsiikan Tilapia di pasar global. Merujuk data dari International Trade Center (ITC), total nilai impor ikan Tilapia yang adadi pasar global pada tahun 2018 mencapai USD 1.44miliaratau naik sebesar 6,75% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar USD1,35 miliar.
Kenaikan konsumsi sumber protein alternatif inimendorong para pelaku industri akukultur ikan Tilapia untuk menerapkan praktik budidaya perikanan secaraberkelanjutan dan bertanggungjawab. Mengutip data Marine Stewardship Council (MSC), saat ini 71% konsumen produk perikanan global memilih untukmengonsumsi produk yang berasal dari budidaya ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta telahtersertifikasi.
Regal Springs Indonesia sebagai produsen budidaya ikan Tilapia di Indonesia berhasil meraih sertifikasiAquaculture Stewardship Council (ASC) untuk keempatkalinya sejak 2012. Tahun ini, di bulan April 2022, Regal Springs Indonesia kembali memperoleh sertifikasi ASC untuk komoditas ikan Tilapia yang merujuk pada prinsipkeberlanjutan ASC.
“Dengan memenuhi sertifikasi ekolabel ASC ini, produsendan industri akukultur berperan besar untuk menjagamasa depan sumber daya perikanan dan meningkatkandaya saing produk ikan Indonesia di pasar global,” jelasMarcos Moya Global Outreach Lead Aquaculture Stewardship Council.
Tujuan sertifikasi ASC sendiri adalah mentransformasiindustri budidaya perikanan ke strandarisasi yang lebihtinggi, melalui serangkaian program sertifikasi yang komprehensif yang menitikberatkan pada keberlanjutanlingkungan, serta sosial budaya perikanan. “Di sinilahperan ASC, menjadikan perikanan dan produknya bernilaitambah dengan tetap meminimalisir dampak negatifnyaterhadap lingkungan,” tambah Marcos.
“Pencapaian standar internasional ASC adalah salah satubentuk komitmen perusahaan dalam mendukungpemerintah sebagai kontributor perekonomian di Indonesia. Setiap tahunnya, kami memproduksi sekitar26.000-28.000 ton ikan per tahun, 89% di antaranya untukmemenuhi permintaan Tilapia premium di market global, khususnya USA, Eropa dan Asia, serta penetrasi di pasar domestik. Selain itu, untuk memberdayakan masyarakat, kami mempekerjakan lebih dari 1.900 tenaga kerja lokal, yang tersebar di pabrik pengolahan, pembenihan, dan budidaya ikan kami di Danau Toba,” ujar Rudolf Hoeffelman Managing Director Regal Springs Indonesia.
Pada 2012, Regal Springs Indonesia menjadi tempatbudidaya ikan pertama di dunia yang mendapatkansertifikasi ASC. Industri akukultur Regal Springs Indonesia yang berkelanjutan membawa Regal Springs group menjadi produsen Tilapia pertama yang mendapatkansertifikasi ACS Tilapia dan standar Best Aquaculture Practices (BAP) 4* Tilapia.
Adapun parameter yang dijadikan acuan untukmendapatkan sertifikasi ASC ini, di antaranya: Kepatuhanterhadap semua peraturan perundang-undangan yang berlaku baik nasional maupun lokal; Kesesuaian lokasibudidaya perikanan dengan konservasi keanekaragamanhayati dan ekosistem alami; Pengembangan dan pelaksanaan budidaya dengan mempertimbangkanmasyarakat sekitar; Pelaksanaan budidaya dengan praktikyang bertanggungjawab; Perlakuan dan tanggungjawanterhadap spesies budidaya; Pengelolaan indukan asli dan dampak pengelolaannya; Penggunaan sumber daya yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.
“Dengan pemenuhan standar ekolabel ini, kami berharapdapat ikut berperan menjaga sumber daya perikananuntuk masa depan dan jangka panjang serta peningkatandaya saing produk perikanan di pasar domestik dan internasional,” harap Rudolf.
Indonesia saat ini menjadi produsen dan pemasok ikan Tilapia terbesar di dunia dan ikan Tilapia termasuk 10 besar ekspor perikanan Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, volume eksporikan Tilapia dalam tiga tahun terakhir mengalamipeningkatan. Selama masa pandemi Covid-19 nilai eksporikan Tilapia naik 17,13%. Tercatat di BPS, tahun 2020 nilaiekspor ikan Tilapia mencapai 12,29 ribu ton dengan total nilai ekspor USD78,44juta.
Sebagai bagian dari pemenuhan standar lingkungan di wilayah operasional perusahaan, Regal Springs Indonesia memiliki program Lake Water Assurance Program; program rutin uji sampling kualitas air Danau Toba bersama pemerintah setempat, serta inisiatif lain untukpemberdayaan masyarakat di bidang sosial, kesehatan, pendidikan dan lingkungan melalui program “Kami Peduli” – program terintegrasi dan berkelanjutan pertama di dunia untuk produsen Tilapia. Di antaranya program vaksinasiCOVID-19 untuk lebih dari 5.000 orang di tiga kabupatendi Sumatera Utara, penyediaan peralatan medis, dukungan untuk guru honorer, beasiswa untuk puluhanmahasiswa, dan pelatihan pelaku UMKM serta perbaikanakses jalan masyarakat di sekitar wilayah operasionalperusahaan.
Selain penerapan dalam standarisasi sertifikasi ASC, Regal Springs Indonesia juga memenuhi standar nasionalCara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), di antaranya unit usaha budidaya ikan berada pada lingkungan yang sesuaiyaitu risiko keamanan pangan dari bahan kimiawi, biologis& fisik dapat diminimalisir, kebersihan fasilitas dan perlengkapan, benih yang ditebar dalam kondisi sehat dan lainnya yang masuk dalam kriteria Best AquaculturePractices (BAP) untuk produksi ikan tilapia yang bertanggung jawab.