Follow our journey to becoming the world's premium tilapia fish producer. SEE OUR JOURNEY HERE

Apa Itu Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Kenapa Sangat Penting untuk Produk Makanan? 

Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) adalah sistem manajemen keamanan pangan yang diakui secara internasional. Sistem ini digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang dapat mempengaruhi keamanan makanan. Fokus utama HACCP adalah pada pencegahan masalah, bukan hanya pengujian akhir produk, untuk memastikan produk pangan aman dari awal hingga akhir proses produksi.

Tujuan dan Manfaat HACCP

HACCP bertujuan untuk meminimalisir kontaminasi, baik fisik (seperti pecahan kaca), biologi (seperti bakteri dan virus), maupun kimia (seperti pestisida). Selain melindungi pekerja, sistem ini juga memastikan produk pangan aman untuk dikonsumsi.

Mengapa HACCP Penting?

  1. Meminimalkan Risiko Bahaya:
    HACCP membantu mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang dapat menyebabkan kontaminasi atau keracunan makanan.
  2. Meningkatkan Keamanan Pangan:
    Dengan menerapkan HACCP, perusahaan dapat menghasilkan produk pangan yang lebih aman dan konsisten, sehingga mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh makanan.
  3. Membangun Kepercayaan Konsumen:
    Konsumen semakin peduli dengan keamanan pangan. Penerapan HACCP menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan keamanan produk, yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
  4. Memenuhi Persyaratan Peraturan:
    Banyak negara mewajibkan penerapan HACCP untuk perusahaan yang memproduksi dan memproses makanan. HACCP juga diakui secara internasional oleh badan standar pangan seperti Codex Alimentarius yang berada di bawah FAO dan WHO.
  5. Meningkatkan Efisiensi:
    HACCP membantu perusahaan mengidentifikasi dan mencegah masalah keamanan pangan sebelum terjadi, yang menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi operasional.

Prinsip-prinsip HACCP

HACCP didasarkan pada tujuh prinsip berikut:

  1. Melakukan Analisis Bahaya:
    Identifikasi semua bahaya potensial yang dapat terjadi selama proses produksi.
  2. Menentukan Titik Kendali Kritis / Critical Control Point (CCP):
    Identifikasi titik-titik dalam proses di mana bahaya dapat dicegah, dihilangkan, atau dikurangi.
  3. Menetapkan Kriteria Batas untuk Setiap CCP:
    Tetapkan batas maksimum atau minimum yang dapat diterima untuk setiap CCP.
  4. Membangun Sistem Pemantauan:
    Pantau CCP secara terus menerus untuk memastikan bahwa kriteria batas terpenuhi.
  5. Menentukan Tindakan Korektif:
    Tetapkan tindakan yang akan diambil jika kriteria batas terlampaui.
  6. Memverifikasi Sistem HACCP:
    Lakukan verifikasi secara berkala untuk memastikan bahwa sistem HACCP berjalan dengan efektif.
  7. Mencatat dan Mendokumentasikan:
    Simpan semua catatan dan dokumentasi yang terkait dengan sistem HACCP.

Penerapan HACCP

HACCP dapat diterapkan pada semua jenis usaha yang memproduksi atau memproses makanan, mulai dari usaha kecil hingga perusahaan besar. Sistem ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan skala usaha yang berbeda.

Manfaat Sertifikat HACCP

  • Jaminan Keamanan Pangan:
    Menerapkan sistem HACCP membuat pengawasan keamanan pangan lebih terjamin.
  • Pendekatan Sistematis:
    HACCP meminimalisasi bahaya dari setiap tahapan produksi, mulai dari bahan baku hingga produk akhir.
  • Pengendalian Risiko:
    Sertifikat HACCP membantu perusahaan mencegah penarikan produk, penutupan pabrik, dan kerugian akibat masalah keamanan pangan.

Siapa yang Mengeluarkan Sertifikat HACCP?

Komite Akreditasi Nasional (KAN) bertugas memberikan akreditasi pada Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK) dan bertanggung jawab kepada presiden RI melalui kepala BSN. Audit dan sertifikasi HACCP dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Sistem (LSS) HACCP.

Syarat Mendapatkan Sertifikat HACCP

Untuk mendapatkan sertifikat HACCP, perusahaan harus terlebih dahulu menerapkan sistem HACCP. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain identitas jelas, fotokopi Surat Keterangan Pendirian (SKP), fotokopi NPWP, dokumentasi hasil inspeksi dan tindakan korektif, serta fotokopi sertifikat pelatihan HACCP untuk penanggung jawab mutu. Setelah persyaratan dipenuhi, tim inspektur akan melakukan inspeksi dan verifikasi.

Dengan demikian, HACCP adalah sistem penting untuk memastikan keamanan pangan dan melindungi kesehatan konsumen. Penerapan HACCP membantu perusahaan meningkatkan kualitas produk, membangun kepercayaan konsumen, dan memenuhi persyaratan peraturan.

Sebagai contoh, Regal Springs Indonesia, pembudidaya ikan tilapia, telah mematuhi dan mendapatkan sertifikat HACCP, menunjukkan komitmen mereka terhadap keamanan pangan dan kualitas produk yang tinggi.