Pernahkah anak Anda mengalami gangguan pencernaan berulang seperti diare, perut kembung, atau berat badan sulit naik meskipun sudah makan cukup? Bisa jadi itu merupakan gejala awal dari penyakit celiac, sebuah kondisi autoimun yang bisa menyerang sistem pencernaan anak, terutama jika tidak ditangani sejak dini.
Apa Itu Penyakit Celiac?
Penyakit celiac adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap gluten, yaitu protein yang biasanya ditemukan dalam gandum. Pada anak dengan celiac, konsumsi makanan yang mengandung gluten dapat merusak dinding usus halus dan mengganggu penyerapan nutrisi penting. Menurut Celiac Disease Foundation, kerusakan ini terjadi karena respon imun yang menyerang vili usus halus saat terpapar gluten.
Gejala penyakit ini pada anak bisa beragam, mulai dari ringan hingga berat, seperti:
- Diare kronis
- Nyeri perut dan perut kembung
- Berat badan sulit naik
- Kelelahan
- Perubahan suasana hati
- Ruam kulit
- Anemia atau kekurangan zat besi
Jika tidak segera ditangani, penyakit celiac dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang dan defisiensi nutrisi jangka panjang. Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition (2020), anak-anak dengan celiac yang tidak mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat berisiko mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan kognitif.
Tips Mencegah dan Mengelola Penyakit Celiac pada Anak
Meskipun penyakit celiac tidak dapat disembuhkan, kondisi ini bisa dikendalikan dengan pola makan yang tepat. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua:
- Hindari Gluten Sejak Dini
Jika anak telah terdiagnosis celiac, penting untuk menghindari semua makanan yang mengandung gluten. Di Indonesia, gluten umumnya ditemukan dalam tepung terigu dan olahannya seperti mie, roti, kue, dan gorengan. Sama halnya dengan barley dan rye di negara-negara Barat, bahan-bahan ini perlu dihindari. Menurut artikel ilmiah dari Mayo Clinic, diet bebas gluten adalah satu-satunya cara efektif untuk menghindari kerusakan usus akibat celiac.
- Perkenalkan Makanan Bebas Gluten yang Bergizi
Sumber karbohidrat bebas gluten seperti beras, jagung, singkong, dan kentang dapat menjadi alternatif yang aman. Selain itu, berikan protein berkualitas dari telur, daging, ikan, dan kacang-kacangan.
- Cukupi Kebutuhan Serat Pangan
Salah satu tantangan dari diet bebas gluten adalah rendahnya asupan serat. Menurut British Journal of Nutrition, serat memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mikrobiota usus dan memperkuat sistem imun, terutama pada anak-anak. Serat juga membantu mengurangi risiko sembelit, yang umum terjadi pada anak dengan diet bebas gluten.
Pastikan anak mendapatkan asupan serat dari sayur, buah, dan biji-bijian bebas gluten, serta dikombinasikan dengan protein sehat untuk pencernaan yang optimal.
Alternatif Pilihan Sehat yang Mendukung Nutrisi Anak
Untuk memenuhi kebutuhan protein dan mendukung pencernaan yang sehat, ikan tilapia dari Regal Springs Indonesia adalah pilihan makanan yang tepat. Tilapia mengandung protein tinggi, rendah lemak, serta mudah dicerna, menjadikannya cocok untuk anak-anak yang menjalani diet khusus seperti bebas gluten.
Meskipun ikan bukan sumber serat langsung, kombinasi tilapia dengan sayuran kaya serat dalam menu harian dapat meningkatkan fungsi saluran cerna secara keseluruhan. Berdasarkan kajian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, pola makan tinggi protein berkualitas dan serat dari sumber alami dapat membantu mengurangi inflamasi di usus dan mendukung keseimbangan mikrobiota.
Produk ikan tilapia dari Regal Springs Indonesia juga diproduksi secara berkelanjutan dan telah memiliki sertifikasi HACCP, yang memastikan keamanan dan kualitas pangan—terutama penting bagi anak-anak dengan sensitivitas makanan tertentu.
Jangan Remehkan Penyakit Celiac
Penyakit celiac pada anak tidak bisa dianggap sepele karena bisa berdampak serius terhadap kesehatan jangka panjang. Dengan mengenali gejala sejak dini, menghindari makanan yang mengandung gluten, dan menjaga asupan nutrisi—termasuk mencukupi kebutuhan serat dan protein dari sumber terpercaya seperti ikan tilapia—kesehatan anak dapat tetap terjaga dengan optimal.